Menjadi lajang ketika usia kita sudah memasuki kepala tiga keatas memang tidaklah mudah,terkadang yang membuat hidup melajang terasa sulit adalah lingkungan di mana kita berada,orang tua, saudara,bahkan masyarakat di lingkungan di sekitar kita,mungkin ini sudah menjadi tradisi dalam masyarakat kita bahwa di usia kepala tiga harusnya sudah menikah dan bukan menjadi seorang lajang lagi dan bila pada usia tersebut kita belum menikah dikatakan kita ini "nggak laku-laku" sehingga pastinya orang tua kelepekan nyariin jodoh buat anaknya,huh.....paling enggak seneng deh kalau sudah begini dikiranya kita ini ndak bisa cari sendiri, seperti jaman siti nurbaya aja mesti harus dijodoh-jodohin, iya kalau kita juga seneng sama yang calon yang diajukan kalau enggak,pasti nggak nyaman kan?.

Kalau dilihat dari sudut pandang spiritual, kita semua menghadapi tantangan berat untuk merasa bahagia,kita biasanya melakukan salah satu diantara kedua hal ini,entah kita merasa bersyukur dengan hidup yang kita jalani saat ini atau sibuk mengharapkan hidup kita berubah.Karena,sumber terbesar rasa tidak bahagia kita entah dengan status lajang,menikah ,cerai,mencari,janda,duda atau apapun adalah sama yaitu setiap kali kita mengharapkan atau menuntut keadaan lain dari kenyataan,maka kita akan menderita secara emosional.

Saya tahu saya sendiri sudah menikah dan sudah lama sekali meninggalkan status lajang saya dengan menjadi seorang ibu rumah tangga yang terkadang merasa jauh lebih sulit daripada menjadi seorang lajang,tetapi bila dilihat lagi, jika seseorang yang sudah menikah seperti saya ini tapi kemudian mengharapkan hidup menjadi lajang akan sama menderitanya dengan seseorang yang masih lajang tetapi mengharaokan menikah atau mempunyai hubungan serius yang mana hal tersebut menjadi sebuah musibah yang akan membuat hidup kita begitu putus asa dan menderita.

Maka dari itu kita perlu menyadari dinamika batin kita sendiri yang menciptakan penderitaan dan kecenderungan untuk berharap seandainya keadaan menjadi sangat berbeda.Hidup melajang tidak lebih baik atau lebih buruk daripada menikah,ini hanyalah masalah situasi yang berbeda,lengkap dengan segala aspek kehidupan dengan berbagai keuntungan dan kerugian yang berbeda pula,kesadaran seperti ini akan membuka kesempatan kita untuk menikmati pengalaman tersebut dan mensyukuri keuntungan dari hidup melajang seperti kalian bisa melakukan berbagai hal yang tidak bisa dilakukan oleh teman-teman kita termasuk saya yang sudah menikah,melajang membuat kalian bisa bepergian kemanapun kalian suka tanpa harus ada pembatasan-pembatasn sebagai seorang istri ataupun suami,menghambur-hamburkan uang kalian untuk membeli apa saja yang kalian suka tak akan ada yang melarang jadi nikmatilah hidup ini dan bersyukurlah bahwa kalian masih melajang ^_^

0 comments