rizaal kenapa kamu rewel sekali hari ini?ibu jadi bingung ada apa sama kamu? mana yang sakit nak? tanyaku bertubi-tubi,setiap kali engkau menangis aku selalu merasa bersalah ada perasaan yang aneh padamu,aku membayangkan seandainya hidup ini tanpa ada kamu pastilah tidak seberwarna seperti sekarang,aku tak pernah tega bila melihat engkau menangis dan ini menjadi senjata mu untuk bersifat manja dan memaksakan kehendak.

aku selalu merasa berdosa bila mengingat kembali apa yang pernah aku lakukan dulu padamu,seandainya dulu aku jadi melakukannya,aku akan semakin merasa sangat bersalah padamu dan akan selalu menghantui setiap langkahku untuk menapaki hidup ini,dan itu merupakan dosa yang tak dapat terampuni.

hari itu ketika iqbal kakakmu masih berusia sangat kecil untuk memiliki seorang adek,aku merasakan ada yang aneh dalam diriku,badanku terasa lemas dan bawaannya hanya ingin tidur saja,biasanya aku tak pernah begitu,aku bukan termasuk orang yang pemalas semua pekerjaan ibu rumah tangga aku kerjakan sendiri tanpa bantuan siapapun,tapi pagi itu aku merasa malas melakukannya,ada apa ya aku kok begini? pikirku jangan-jangan aku hamil soalnya aku kok belum datang bulan ya? bebagai pikiran berkecamuk dalam hatiku,hal ini aku utarakan pula pada suamiku,aku sangat takut sekali.

dugaanku benar,aku hamil dan aku tidak menginginkannya karena ada berbagai alasan yang seolah untuk memiliki seorang anak lagi aku tak sanggup,dan juga ada rasa malu karena si iqbal waktu itu masih berusia 17 bulan,aku tak bisa membayangkan bagaimana repotnya,akhirnya berbagai cara aku lakukan dari jamu tradisional sampai obat keras penggugur janin aku tenggak semua agar dia luruh dari rahimku,tapi itu semua tak membuahkan hasil,dia tetap bertahan,dan karena orangtua memberikan dukungan dan dorongan agar aku mempertahankannya serta saran seorang dokter akhirnya aku pertahankan.

untuk hamil yang kedua ini aku seperti bermain judi,bermain dengan nasib kehidupanku diwaktu selanjutnya saat kelahiran akan datang,karena melihat sejarahnya bagaimana aku berusaha untuk menggugurkannya,dua kemungkiinan kalah atau menang,normal atau cacat,kata terakhir ini sungguh miris dan mengerikan bagiku,dan aku menyimpan rasa takut ini selama sembilan bulan kandunganku.

aku selalu memanjatkan doa agar anakku yang kedua ini lahir seperti bayi normal pada umumnya,aku selalu memohon ampunan tiada henti atas usahaku menolak takdir ilahi ini,aku takut dan aku pasrah,semoga doa yang selalu aku panjatkan di malam-malam sepi didengar dan dikabulkan,maafkan aku ya ALLAH.

Akhir dari sebuah penantian panjang dan melelahkan,tiba waktu dia keluar menyongsong hari,memandang dunia,kau lahir kedunia,betapa aku terharu dan aku menangis sejadi-jadinya,terima kasih ya ALLAH anakku lahir normal tak kurang suatu apapun,tanpa ada satupun yang kurang lengkap semua,kau diberi nama muhammad rizal pradipta aria,kau tumbuh dengan pesat,ternyata kau sangat lucu dan menggemaskan,aku sangat menyesal karena dulu aku pernah berusaha menyakitimu,ternyata kau sangat kuat bertahan untuk ingin ada di dunia,terima kasih anakku usahamu tidaklah sia-sia,aku sangat sayang padamu,tapi bila kau menangis begini hati ibu sangat sakit mengingat sandainya dulu kau jadi kuluruhkan akankah kau akan menangis dan meratap sejadinya sepert saat ketika kau merasakan sakit seperti saat ini rizaal? maaf kan ibu nak,ibu ternyata sangat sayang padamu.

Dan aku percaya ALLAH tak akan meninggalkan umatnya yang berusaha dan selalu memohon kepadaNYA, dan ALLAH pun tak ingkar janji, DIA mengabulkan doaku,umatNYA,buktinya rizal lahir normal tak kurang satu apapun padahal setelah aku beri obat peluruh akupun mengalami pendarahan tapi karena MujizatNYA lah kau lahir tanpa cacat.Terima kasih ya ALLAH aku terima titipanMU ini,akan kurawat dia dengan baik,hidupku ternyata menjadi sangat berwarna karenamu,kau lahir dan ALLAH pun memudahkan segala urusan,kitapun tak pernah rasa kekurangan,dengan kau ada disini tak mengurangi rezeki tapi malah menambah rezeki karena ALLAH sayang kepada kita

0 comments