Iqbal anakku sayang,malam ini ibu datang menghampirimu,untuk duduk di samping ranjang tidurmu saat engkau nyenyak dalam tidur malammu,dan aku memperhatikan naik turunnya nafasmu,memandangi wajahmu yang terlelap dalam tidur kulihat ada kedamaian disana,"iqbal kau sangat mirip ayahmu"batinku.
Memandang wajahmu tiba-tiba ada kesedihan menyeruak datang menghampiriku,sementara itu aku juga merenungkan segala peristiwa-peristiwa yang terjadi hari itu.Kini disebelah ranjangmu inilah ibu berbicara denganmu dari kedalaman hati ibu di keheningan malam ini saat engkau terlelap dalam tidur.

Seperti hari-hari biasanya,pagi ini aku amat tidak sabar ketika melihatmu bermalas-malasan dan berpakaian dengan sangat lambatnya dan akupun mengatakan padamu agar berhenti untuk menjadi orang yang lamban dan pemalas.aku memarahimu karena kamu salah memasukkan kancing bajumu pada lubangnya serta melihatmu dengan rasa cela karena setelah insiden pertama terjadi kau menumpahkan susu di pakaian dan dilantai,Lagi! dan lagi! kau tumpahkan susumu ! teriakku sambil berdecak kesal dan kamupun berlalu begitu saja dengan senyuman dibibir kau berkata "Iqbal berangkat bu" sambil mencium tanganku.

Sorenya setelah engkau pulang mengaji dan akupun sedang beres-beres di dapur,mencuci piring dan merendam cucian,ketika kamu dan adikmu rizal sedang bermain,saling berteriak memperebutkan mainan,dengan segala jenis mainanmu yang berserakan dimana-mana,dengn sangat jengkel dan marah aku berkata agar kamu dan adikmu menghentikan segala kekacauan itu dan jangan bikin onar"Ayo beresi mainanmu dan segera belajar sekarang juga!!"teriakku bagai seorang diktator ,"baik bu" jawabmu dengan sangat datarnya kemudian kamupun duduk tegak diatas kursi sofa itu dengan buku "Lancar membaca"diatas pangkuanmu dan setelah itu suasanapun menjadi hening.

Malamnya,saat waktu tidur telah tiba dan waktu itu aku bersama adikmu diatas ranjang,engkau berkata padaku"bu,maukah ibu menemani aku tidur?,aku ingin ditemani ibu seperti dulu" tanyamu dengan nada memelas dan pengharapan,"Tidak,kamu harus belajar tidur sendiri,kamu kan sudah besar,sudah sekolah"jawabku"Ayo bereskan mainanmu yang berantakan itu,berapa kali ibu harus bilang padamu? setelah itui tidur",lalu kaupun segera membereskan mainanmu,tak lama kemudian kamu datang lagi padaku"Apa lagi?" kataku dengan rasa jengkel dan kamu tak berkata sepatahpun,tiba-tiba kau berlari kecil menghampiriku dan memelukku dengan sangat erat sambil mencium pipiku "Aku sayang ibu,apakah ibu juga sayang aku?",tanyanya dan aku hanya terdiam.

Memikirkan pertanyaan itu membuat mataku tak dapat terpejam malam ini,ada rasa penyesalan yang dalam meliputi batinku.Aku telah kehilangan nada dalam hidupku karena kesibukan dan rutinitas ,anakku ya anakku menjadi kambing hitam(korban) atas kekesalan dan suasana hatiku yang tidak menentu. padahal anaku hanya bertingkah selayaknya seorang anak yg cuma sibuk dengan tugasnya untuk tumbuh dan berkembang.Sedangkan aku,aku telah terperosok ke dalam dunia orang dewasa,dunia dimana menuntutku untuk lebih bertanggung jawab dan pemenuhan kebutuhan untuk hidup,dan yang tersisa hanyalah sedikit ruang untukkmu.

Anakku hari ini kamu telah menyadarkan aku saat kamu tiba-tiba datang memeluk dan menciumku malam itu,bahkan ketika hari-hari yang sibuk dengan segala rutinitasku yang sangat melelahkan membuat suasana hati ini tak tentu tapi kamu selalu riang gembira walau ibu sering berteriak padamu.Anakku,selagi kamu tertidur lelap malam ini,aku merasakan rasa rindu untuk memulai suatu awal yang baru bersamamu dan adikmu,semoga besok dan seterusnya aku akan melengkapi diriku dengan rasa pengertian yang melimpah sebanyak yang kamu perlihatkan hari ini,sehingga aku dapat menjadi seorang ibu yang baik,selalu memberikan kehangatan dan rasa sayang ketika kau bangun nanti,menyambutmu dengan kata penghiburan ketika kau pulang sekolah nanti,aku akan tertawa kalau kamu tertawa,aku akan menangis kalau kamu menangis,akan selalu kuingat bahwa kamu hanyalah seorang anak,bukanlah orang dewasa,karena itulah aku datang menghampirimu malam ini ditepi ranjangmu untuk berterima kasih padamu sbg anakku,inspiratorku dan temanku karena ketulusan cintamu

0 comments